Enam tahun yang lalu di jembatan Ponte Des Arts Paris, atau yang orang lebih mengenalnya dengan istilah Padlock Bridge alias Jembatan Cinta. Di jembatan tua itu enam tahun lalu, masih ditemui puluhan ribu gembok yang terkunci, saling terangaki pada tiang-tiang dan dinding pagar besi jembatan itu. Enam tahun lalu juga saya dan Julia pernah menacapkan sebuah gembok yang bertuliskan nama kami pada salah satu sisi dinding jembatan ini.
Namun hari ini ketika saya kembali di jembatan itu, saya tidak lagi melihat ribuan gembok-gembok cinta itu. Demikian juga dengan gembok cinta yang pernah kami tancapkan di sana. Jembatan cinta itu kini nampak seperti baru. Kedua sisi jembatan yang dulunya terpasang besi sebagai pagar, dimana bergantung puluhan ribu gembok cinta orang-orang dari berbabagai belahan dunia, kini telah diganti dengan kaca, seolah tak menginginkan lagi jembatan itu menjadi tempat menggantungkan gembok. Bagi mereka yang pernah menggantungkan gembok cinta mereka di sini, mungkin akan merasa sedih, dan bertanya-tanya ke mana gembak itu dibawah.
Alas jembatan itu memang masih seperti dulu, beralas kayu lapis besi. Pada tengah jembatan masih terpasang beberapa bangku tempat duduk, tempat bersantai bagi para pengunjung yang datang atau sekedar melintasi jembatan itu. Suasananya memang tak jauh berbeda, masih dipenuhi dengan suasana romantis dengan alunan musik jalanan yang syahdu. Masih bisa kita menyaksikan orang-orang, berperlukan hangat di atas jembatan itu, masih bisa juga kita menyaskiskan anak-anak muda berciuman hangat di atas jembatan itu, masih ada pula kapal-kapal dan para pelancong di atas dek yang melintas kolom jembatan itu, sambil berteriak dan melambaikan tangan kepada orang-orang yangs sedang memadu kasih di atas jembatan atau yang sedang lewat di atas jematan sambil menikati pemandanan sore hari sungai Siene dengan kapal yang hilur mudik.
Namun, suasana itu sedikti berbeda dengan menghilangnya ribuan gembok yang tertaut pada dinding jembatan itu, seakan itu berarti sirna pula arti ribuan kunci yang dilemparkan dan tenggelam di dasar sungai Siene. Di jembatan itu kini hanya ada beberapa gembok yang saja baru saja dipasang, bisa dihitung dengan jari. Butuh waktu yang lama untuk menikmati jembatan dengan ribuan gembok, seperti yang ditemui enam tahun yang lalu di sini.
Sayangnya, gambaran enam tahun lalu itu agak sulit lagi untuk diperoleh sebab dinding jembatan itu kini berganti kaca, yang tidak lagi memungkinkan para pengunjung untuk memasang gembok, terkecuali pada tiang-tiang lampu jembatan itu. Para remaja seakan kehilangan ruang untuk mengekpresikan perasaan cinta mereka. Mereka sakan sedang mencari-cari tempat yang tepat untuk mengukuhkan rasa cinta mereka itu. Kini pada beberapa lokasi di Kota Paris, saya menemukan orang-orang memasang gembok di sana, seperti di jalan kecil sebelah kiri ketika hendak menuju mesuem di trocadero dari arah menara Eiffel, serta pada monumen kecelakan putri Diana dan Dodi Alfayed di Palais de Alma, dimana di sana puluhan gembok yang bertuliskan nama-nama para pemilik terkunci mati di pada rantai-ranati mnumen itu, serta pada besi-besi jembatan Ponte de Alma. Ini sesuatu yang baru, belum terlihat enam tahun lalu ketika saya melinatasinya.